Bimbingan dan Dosen Pembimbing Skripsi
Written by Ari Julianto
Sebagai bagian dari proses penulisan skripsi, peran dosen sebagai pembimbing skripsi menjadi sangat penting karena merupakan tanggung jawab dosen untuk memastikan bahwa mahasiswa mampu menyusun skripsi dengan baik hingga skripsi siap diujikan dan berkualitas.
Hingga kini belum ada patokan yang resmi berapa kali idealnya seorang mahasiswa menjalani bimbingan skripsi dengan para dosen pembimbingnya. Sejumlah keluhan dari para mahasiswa kerap muncul selama proses bimbingan skripsi.
Selama pengamatan saya dalam menangani skripsi, kendala-kendala tersebut bisa terjadi disebabkan:
1.Skripsi mahasiswa yang bersangkutan terdapat kesalahan yang fatal misalnya salah dalam menganalisa data atau kesalahan prosedur lainnya,
2. Mahasiswa yang bersangkutan terlalu mengulur-ulur waktu untuk menyelesaikan penelitiannya sehingga tiba waktu deadline banyak terdapat kesalahan,
3. Hubungan antara dosen pembimbing I dan Dosen Pembimbing II kurang harmonis,
4. Terdapat konflik antara salah seorang dosen pembimbing dengan si mahasiswa bersangkutan selama masa perkuliahan dulu,
5. Dan sejumlah kendala-kendala lainnya yang pernah saya bahas dengan tema kendala mahasiswa dalam menyusun skripsi.
I. Fungsi Pokok Bimbingan Skripsi
Menurut Winkel (1991 : 120) fungsi pokok dari bimbingan skripsi antara lain:
1. Fungsi penyaluran
Membantu mahasiswa mendapatkan program studi yang sesuai baginya dalam rangka kurikulum pengajaran yang disediakan Perguruan Tinggi, menetukan program studi lanjutan yang sesuai baginya setelah menyelesaikan studi, dan merencanakan bidang pekerjaan yang cocok baginya di masa yang akan datang.
2. Fungsi penyesuaian
Membantu mahasiswa menemukan cara menempatkan diri secara repat dalam berbagai keadaan dan situasi yang dihadapi.
3. Fungsi pengadaptasian
Fungsi bimbingan sebagai nara sumber bagi tenaga-tenaga kependidikan yang lain di perguruan tinggi dalam hal mengarahkan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.
4. Fungsi pengajaran
Membantu mahasiswa dalam bidang pendidikan.
II. Tujuan Bimbingan Skripsi
Menurut Angker (2002), bimbingan di perguruan tinggi mempunyai tujuan antara lain:
1. Mengembangkan pengertian dan pemahaman diri mahasiswa selama proses kemajuannya di Perguruan Tinggi,
2. Mempertemukan pengetahuan tentang diri mahasiswa dengan informasi tentang kesempatan kerja yang ada secara tepat dan bertanggung jawab yang diwujudkan dalam membuat pilihan-pilihan,
3. Mewujudkan penghargaan terhadap pribadi orang lain,
4. Mengatasi kesulitan dalam memahami diri mahasiswa,
5. Memahami lingkungan Perguruan Tinggi , keluarga dan masyarakat,
6. Mengidentifikasikan dan memecahkan masalah yang dihadapi mahasiswa,
7. Menyalurkan diri mahasiswa baik dalam bidang pendidikan maupun dalam bidang kehidupan lainnya.
III. Harapan Pembimbingan
Menurut Darmono dan Hasan (2005), secara umum harapan pembimbing antara lain:
1. Pembimbing mengharapkan adanya kesungguhan dari mahasiswa dalam menyelesaikan penulisan
skripsi serta mau bekerja keras untuk secepatnya menyelesaikan pekerjaan tersebut,
2. Pembimbing mengharapkan mahasiswa bersifat kritis dalam menelaah kajian skripsi yang dikerjakannya,
3. Pembimbing mengharapkan mahasiswa untuk menghargai waktu, khususnya target waktu yang telah ditentukan antara pembimbing dan mahasiswa,
4. Pembimbing mengharapkan mahasiswa jujur dan terbuka dalam mengemukakan gagasan yang tertuang dalam skripsinya,
5. Pembimbing mengharapkan mahasiswa agar menghasilkan karya tulis yang bagus dan bukan karya tulis yang ala kadarnya.
IV. Proses Pembimbingan
Menurut Adhimihardja (2012), langkah-langkah berikut ini mungkin baik untuk ditempuh dalam proses pembimbingan skripsi.
1. Diskusikan dengan mahasiswa calon bimbingan tentang masalah yang menjadi objek perhatian mahasiswa,
2. Pilih sejumlah alternatif masalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di jurusan/perguruan tinggi,
3. Diskusikan judul yang tepat untuk sejumlah masalah penelitian yang terpilih,
4. Pada saat mahasiswa telah mencapai ketentuan jumlah sks yang memenuhi syarat melakukan penelitian, mahasiswa mengajukan judul-judul penelitian itu ke jurusan serta menyampaikan informasi bahwa judul-judul itu telah disusun bersama dosen tertentu,
5. Setelah para pembimbing ditetapkan, proses pembimbingan dimulai dan mengikuti langkah-langkah utama yang sesuai dengan peraturan akademik antara lain yang menyangkut penulisan usul penelitian, pembuatan bahan seminar usul penelitian dan hasil penelitian,serta penyusunan skripsi,
6. Langkah-langkah kecil dapat didiskusikan dengan dosen pembimbing lainnya dan mahasiswa bimbingan misalnya tentang
a. Waktu bimbingan;
b. Tempat bimbingan;
c. Cara bimbingan apakah secara keseluruhan atau bab per bab (tampaknya lebih efektif dan efisien kalau dilakukan bab per bab). Diskusi di rumah dosen mempunyai kelebihan daripada di kantor karena hubungan kolegial dapat lebih tercipta dan mahasiswa dapat diajak berdiskusi tentang hal-hal lain yang memungkinkan untuk memperluas wawasan mereka misalnya yang menyangkut filosofi,
7. Kalau dosen senior bekerja sama dengan dosen junior dalam pembimbingan, dosen senior berkewajiban untuk membimbing dosen junior,
8. Berbagai ketidaksamaan pendapat dengan antar dosen pembimbing sedapat-dapatnya jangan melibatkan mahasiswa,
9. Survei penelitian harus dilakukan dalam rangka membimbing ke arah pelaksanaan prosedur yang benar.
10. Periksalah secara akurat dan tuntas meliputi hal-hal berikut dan kalau ada yang kurang tetap beritahukan dengan jelas bagaimana memperbaikinya,
a. Benang merah antara masalah, tujuan, hipotesis, rancangan perlakuan atau variabel yang dipilih, analisis data, dan kesimpulan,
b. Substansi keilmuan,
c. Kebahasan termasuk terjemahan,
d. Format-format penulisan,
e. Perhitungan,
f. Kemungkinan adanya pengaruh faktor luaran.
V. Faktor Penentu Keberhasilan Bimbingan Skripsi
Menurut Siswohardjono (1990 : 425) faktor – faktor yang menentukan keberhasilan bimbingan skripsi antara lain:
1. Pembimbing
Hal ini meliputi kepribadian pembimbing, kesehatan jasmani pembimbing, penguasaan materi terhadap masalah yang diteliti, latar belakang studi dan pengalaman pembimbing, serta kemampuan pembimbing untuk membangun komunikasi.
2. Mahasiswa
Hal ini meliputi IQ (kecerdasan intelektual), EQ (kecerdasan emosi) kesehatan, motivasi, keuletan dan minat.
3. Kerjasama
Kerjasama antara pembimbing dan mahasiswa Kerjasama antara pembimbing dan mahasiswa sangat penting bagi keberhasilan bimbingan skripsi. Oleh karena itu kemampuan pembimbing untuk menciptakan komunikasi yang baik merupakan ketrampilan yang perlu dimiliki pembimbing. Dengan kata lain, pembimbing harus dapat bertindak sebagai komunikator yang baik.
4. Masalah yang dibahas
Hal ini meliputi ruang lingkup permasalahan dan tersedianya referensi yang dibutuhkan.
VI. Tugas Dosen Pembimbing
Tugas Dosen pembimbing skripsi secara umum antara lain :
a. Membantu mahasiswa merumuskan permasalahan atau topik skripsi atau tugas akhir,
b. Membuat rencana bimbingan bersama mahasiswa,
c. Mengarahkan mahasiswa dalam hal metodologi penelitian dan metode penulisan ilmiah,
d. Menunjukkan acuan materi keilmuan yang relevan dengan topik skripsi atau tugas akhir,
e. Memberikan persetujuan untuk seminar proposal,
f. Memimpin seminar proposal,
g. Memberikan persetujuan akhir untuk sidang skripsi atau tugas akhir,
h. Memberikan penilaian akhir bagi skripsi atau tugas akhir yang diujikan,
i. Hadir dalam sidang skripsi atau tugas akhir,
j. Memberikan arahan dalam penyelesaian revisi skripsi atau tugas akhir,
VII. Yang Perlu Diperhatikan Dosen Pembimbing
Untuk menjamin proses pembimbingan skripsi dapat berjalan sesuai dengan mestinya, maka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan oleh dosen pembimbing, yaitu:
1. Menyadari bahwa mahasiswa yang dibimbingnya adalah mahasiswa program sarjana yang kedalaman kajian skripsinya sebatas kajian untuk program sarjana yakni untuk menjadi pemikir bukan peneliti. Selain itu, kalau penelitian mahasiswa merupakan bagian dari penelitian-dosen, dosen harus menyadari bahwa kajian dalam karya dosen harus lebih tinggi daripada karya tulis mahasiswanya (lebih-lebih bagi dosen yang telah menyelesaikan pascasarjana),
2. Menyadari bahwa membimbing bukan menguji. Pada karya mahasiswa tertera nama pembimbing yang berarti tulisan itu merupakan karya dosen pembimbing itu juga. Karena itu, dosen berhak menjadi co-author jika skripsi itu dipublikasikan,
3. Melatih diri dalam etika sebagai ilmuan (jujur, rendah hati, siap menerima kritik bahkan mampu mengeritik diri-sendiri, objektif, dan tidak outward-looking).
4. Bersikap tut wuri handayani. Mahasiswa yang mempunyai gagasan penelitian hendaknya didorong dan dibantu untuk mewujudkan apa yang diinginkannya itu. Mungkin jumlah mahasiswa yang mampunyai
gagasan sangat sedikit, namun yang sedikit ini harus sama pentingnya dengan yang banyak,
5. Memperdalam keilmuannya dan memperluas wawasan,
6. Memperdalam penguasaan sarana berfikir ilmiah terutama bahasa, logika, dan statistika,
7. Memperdalam teknik-teknik pembuatan media,
8. Menguasai format-format yang berlaku baik dalam masyarakat ilmiah yang relevan maupun format penulisan lokal,
Reference
Adhimihardja, Mintarsih. 2005. Bimbingan Belajar dan Bimbingan Skripsi, Working Paper dalam Lokakarya Peningkatan Mutu Pembelajaran di Perguruan Tinggi Kerjasama Higher Education
Development Support, Universitas Lampung.
Siswohardjono, Aryatmi. 1990. Perspektif Bimbingan Konseling dan Penerapannya di Berbagai Institusi.Semarang. Satya Wacana.Darmono, dan Hasan, Ani M. 2005. Menyelesaikan Skripsi Dalam Satu Semester. Jakarta. Grasindo.
Angker, Feby. 2002. Evaluasi Kerjasama Pembimbing dan Mahasiswa Jurusan Manajemen Dalam Bimbingan Skripsi Angkatan 2000 – 2001 Universitas Kristen Petra”. (abdulhamid.files. wordpress.com/.../materi_ kuliah_3_19_feb_06.doc)
Winkel, W. S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta. Grasindo
Dan berbagai sumber lainnya.
Demikianlah pembahasan kala ini dan semoga bermanfaat. Amien.
Written by Ari Julianto
Sebagai bagian dari proses penulisan skripsi, peran dosen sebagai pembimbing skripsi menjadi sangat penting karena merupakan tanggung jawab dosen untuk memastikan bahwa mahasiswa mampu menyusun skripsi dengan baik hingga skripsi siap diujikan dan berkualitas.
Hingga kini belum ada patokan yang resmi berapa kali idealnya seorang mahasiswa menjalani bimbingan skripsi dengan para dosen pembimbingnya. Sejumlah keluhan dari para mahasiswa kerap muncul selama proses bimbingan skripsi.
Selama pengamatan saya dalam menangani skripsi, kendala-kendala tersebut bisa terjadi disebabkan:
1.Skripsi mahasiswa yang bersangkutan terdapat kesalahan yang fatal misalnya salah dalam menganalisa data atau kesalahan prosedur lainnya,
2. Mahasiswa yang bersangkutan terlalu mengulur-ulur waktu untuk menyelesaikan penelitiannya sehingga tiba waktu deadline banyak terdapat kesalahan,
3. Hubungan antara dosen pembimbing I dan Dosen Pembimbing II kurang harmonis,
4. Terdapat konflik antara salah seorang dosen pembimbing dengan si mahasiswa bersangkutan selama masa perkuliahan dulu,
5. Dan sejumlah kendala-kendala lainnya yang pernah saya bahas dengan tema kendala mahasiswa dalam menyusun skripsi.
I. Fungsi Pokok Bimbingan Skripsi
Menurut Winkel (1991 : 120) fungsi pokok dari bimbingan skripsi antara lain:
1. Fungsi penyaluran
Membantu mahasiswa mendapatkan program studi yang sesuai baginya dalam rangka kurikulum pengajaran yang disediakan Perguruan Tinggi, menetukan program studi lanjutan yang sesuai baginya setelah menyelesaikan studi, dan merencanakan bidang pekerjaan yang cocok baginya di masa yang akan datang.
2. Fungsi penyesuaian
Membantu mahasiswa menemukan cara menempatkan diri secara repat dalam berbagai keadaan dan situasi yang dihadapi.
3. Fungsi pengadaptasian
Fungsi bimbingan sebagai nara sumber bagi tenaga-tenaga kependidikan yang lain di perguruan tinggi dalam hal mengarahkan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.
4. Fungsi pengajaran
Membantu mahasiswa dalam bidang pendidikan.
II. Tujuan Bimbingan Skripsi
Menurut Angker (2002), bimbingan di perguruan tinggi mempunyai tujuan antara lain:
1. Mengembangkan pengertian dan pemahaman diri mahasiswa selama proses kemajuannya di Perguruan Tinggi,
2. Mempertemukan pengetahuan tentang diri mahasiswa dengan informasi tentang kesempatan kerja yang ada secara tepat dan bertanggung jawab yang diwujudkan dalam membuat pilihan-pilihan,
3. Mewujudkan penghargaan terhadap pribadi orang lain,
4. Mengatasi kesulitan dalam memahami diri mahasiswa,
5. Memahami lingkungan Perguruan Tinggi , keluarga dan masyarakat,
6. Mengidentifikasikan dan memecahkan masalah yang dihadapi mahasiswa,
7. Menyalurkan diri mahasiswa baik dalam bidang pendidikan maupun dalam bidang kehidupan lainnya.
III. Harapan Pembimbingan
Menurut Darmono dan Hasan (2005), secara umum harapan pembimbing antara lain:
1. Pembimbing mengharapkan adanya kesungguhan dari mahasiswa dalam menyelesaikan penulisan
skripsi serta mau bekerja keras untuk secepatnya menyelesaikan pekerjaan tersebut,
2. Pembimbing mengharapkan mahasiswa bersifat kritis dalam menelaah kajian skripsi yang dikerjakannya,
3. Pembimbing mengharapkan mahasiswa untuk menghargai waktu, khususnya target waktu yang telah ditentukan antara pembimbing dan mahasiswa,
4. Pembimbing mengharapkan mahasiswa jujur dan terbuka dalam mengemukakan gagasan yang tertuang dalam skripsinya,
5. Pembimbing mengharapkan mahasiswa agar menghasilkan karya tulis yang bagus dan bukan karya tulis yang ala kadarnya.
IV. Proses Pembimbingan
Menurut Adhimihardja (2012), langkah-langkah berikut ini mungkin baik untuk ditempuh dalam proses pembimbingan skripsi.
1. Diskusikan dengan mahasiswa calon bimbingan tentang masalah yang menjadi objek perhatian mahasiswa,
2. Pilih sejumlah alternatif masalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di jurusan/perguruan tinggi,
3. Diskusikan judul yang tepat untuk sejumlah masalah penelitian yang terpilih,
4. Pada saat mahasiswa telah mencapai ketentuan jumlah sks yang memenuhi syarat melakukan penelitian, mahasiswa mengajukan judul-judul penelitian itu ke jurusan serta menyampaikan informasi bahwa judul-judul itu telah disusun bersama dosen tertentu,
5. Setelah para pembimbing ditetapkan, proses pembimbingan dimulai dan mengikuti langkah-langkah utama yang sesuai dengan peraturan akademik antara lain yang menyangkut penulisan usul penelitian, pembuatan bahan seminar usul penelitian dan hasil penelitian,serta penyusunan skripsi,
6. Langkah-langkah kecil dapat didiskusikan dengan dosen pembimbing lainnya dan mahasiswa bimbingan misalnya tentang
a. Waktu bimbingan;
b. Tempat bimbingan;
c. Cara bimbingan apakah secara keseluruhan atau bab per bab (tampaknya lebih efektif dan efisien kalau dilakukan bab per bab). Diskusi di rumah dosen mempunyai kelebihan daripada di kantor karena hubungan kolegial dapat lebih tercipta dan mahasiswa dapat diajak berdiskusi tentang hal-hal lain yang memungkinkan untuk memperluas wawasan mereka misalnya yang menyangkut filosofi,
7. Kalau dosen senior bekerja sama dengan dosen junior dalam pembimbingan, dosen senior berkewajiban untuk membimbing dosen junior,
8. Berbagai ketidaksamaan pendapat dengan antar dosen pembimbing sedapat-dapatnya jangan melibatkan mahasiswa,
9. Survei penelitian harus dilakukan dalam rangka membimbing ke arah pelaksanaan prosedur yang benar.
10. Periksalah secara akurat dan tuntas meliputi hal-hal berikut dan kalau ada yang kurang tetap beritahukan dengan jelas bagaimana memperbaikinya,
a. Benang merah antara masalah, tujuan, hipotesis, rancangan perlakuan atau variabel yang dipilih, analisis data, dan kesimpulan,
b. Substansi keilmuan,
c. Kebahasan termasuk terjemahan,
d. Format-format penulisan,
e. Perhitungan,
f. Kemungkinan adanya pengaruh faktor luaran.
V. Faktor Penentu Keberhasilan Bimbingan Skripsi
Menurut Siswohardjono (1990 : 425) faktor – faktor yang menentukan keberhasilan bimbingan skripsi antara lain:
1. Pembimbing
Hal ini meliputi kepribadian pembimbing, kesehatan jasmani pembimbing, penguasaan materi terhadap masalah yang diteliti, latar belakang studi dan pengalaman pembimbing, serta kemampuan pembimbing untuk membangun komunikasi.
2. Mahasiswa
Hal ini meliputi IQ (kecerdasan intelektual), EQ (kecerdasan emosi) kesehatan, motivasi, keuletan dan minat.
3. Kerjasama
Kerjasama antara pembimbing dan mahasiswa Kerjasama antara pembimbing dan mahasiswa sangat penting bagi keberhasilan bimbingan skripsi. Oleh karena itu kemampuan pembimbing untuk menciptakan komunikasi yang baik merupakan ketrampilan yang perlu dimiliki pembimbing. Dengan kata lain, pembimbing harus dapat bertindak sebagai komunikator yang baik.
4. Masalah yang dibahas
Hal ini meliputi ruang lingkup permasalahan dan tersedianya referensi yang dibutuhkan.
VI. Tugas Dosen Pembimbing
Tugas Dosen pembimbing skripsi secara umum antara lain :
a. Membantu mahasiswa merumuskan permasalahan atau topik skripsi atau tugas akhir,
b. Membuat rencana bimbingan bersama mahasiswa,
c. Mengarahkan mahasiswa dalam hal metodologi penelitian dan metode penulisan ilmiah,
d. Menunjukkan acuan materi keilmuan yang relevan dengan topik skripsi atau tugas akhir,
e. Memberikan persetujuan untuk seminar proposal,
f. Memimpin seminar proposal,
g. Memberikan persetujuan akhir untuk sidang skripsi atau tugas akhir,
h. Memberikan penilaian akhir bagi skripsi atau tugas akhir yang diujikan,
i. Hadir dalam sidang skripsi atau tugas akhir,
j. Memberikan arahan dalam penyelesaian revisi skripsi atau tugas akhir,
VII. Yang Perlu Diperhatikan Dosen Pembimbing
Untuk menjamin proses pembimbingan skripsi dapat berjalan sesuai dengan mestinya, maka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan oleh dosen pembimbing, yaitu:
1. Menyadari bahwa mahasiswa yang dibimbingnya adalah mahasiswa program sarjana yang kedalaman kajian skripsinya sebatas kajian untuk program sarjana yakni untuk menjadi pemikir bukan peneliti. Selain itu, kalau penelitian mahasiswa merupakan bagian dari penelitian-dosen, dosen harus menyadari bahwa kajian dalam karya dosen harus lebih tinggi daripada karya tulis mahasiswanya (lebih-lebih bagi dosen yang telah menyelesaikan pascasarjana),
2. Menyadari bahwa membimbing bukan menguji. Pada karya mahasiswa tertera nama pembimbing yang berarti tulisan itu merupakan karya dosen pembimbing itu juga. Karena itu, dosen berhak menjadi co-author jika skripsi itu dipublikasikan,
3. Melatih diri dalam etika sebagai ilmuan (jujur, rendah hati, siap menerima kritik bahkan mampu mengeritik diri-sendiri, objektif, dan tidak outward-looking).
4. Bersikap tut wuri handayani. Mahasiswa yang mempunyai gagasan penelitian hendaknya didorong dan dibantu untuk mewujudkan apa yang diinginkannya itu. Mungkin jumlah mahasiswa yang mampunyai
gagasan sangat sedikit, namun yang sedikit ini harus sama pentingnya dengan yang banyak,
5. Memperdalam keilmuannya dan memperluas wawasan,
6. Memperdalam penguasaan sarana berfikir ilmiah terutama bahasa, logika, dan statistika,
7. Memperdalam teknik-teknik pembuatan media,
8. Menguasai format-format yang berlaku baik dalam masyarakat ilmiah yang relevan maupun format penulisan lokal,
Reference
Adhimihardja, Mintarsih. 2005. Bimbingan Belajar dan Bimbingan Skripsi, Working Paper dalam Lokakarya Peningkatan Mutu Pembelajaran di Perguruan Tinggi Kerjasama Higher Education
Development Support, Universitas Lampung.
Siswohardjono, Aryatmi. 1990. Perspektif Bimbingan Konseling dan Penerapannya di Berbagai Institusi.Semarang. Satya Wacana.Darmono, dan Hasan, Ani M. 2005. Menyelesaikan Skripsi Dalam Satu Semester. Jakarta. Grasindo.
Angker, Feby. 2002. Evaluasi Kerjasama Pembimbing dan Mahasiswa Jurusan Manajemen Dalam Bimbingan Skripsi Angkatan 2000 – 2001 Universitas Kristen Petra”. (abdulhamid.files. wordpress.com/.../materi_ kuliah_3_19_feb_06.doc)
Winkel, W. S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta. Grasindo
Dan berbagai sumber lainnya.
Demikianlah pembahasan kala ini dan semoga bermanfaat. Amien.